Pengikut

Diberdayakan oleh Blogger.

Jumat, 11 Februari 2011

Otot-otot Iliopsoas dan Adduktor femur


M. Iliopsoas
1. Otot : M. Iliacus
Origo : Fossa iliaca, spina iliaca anterior superior
Insertion : Trochanter minor dan labium medial linea aspera
Fungsi: Fleksi dan endorotasi pada hip
2. Otot : M. Psoas major
Origo : Permukaan lateral dari corpus vertebra Th12 – L4
Insertion : Trochanter minor
3. Otot : M. Psoas minor
Origo : Permukaan lateral dari corpus vertebra Th12 – L1
Insertion : Trochanter minor Continue Reading

Otot Permukaan Ventral Femur

1. Otot : M. Sartorius
Origo : Spina iliaca anterior superior
Insertion : Sisi medial tuberositas tibia
Fungsi: membantu fleksi dan abduksi dan Eksorotasi hip
2. Otot : M. Rectus femoris
Origo : Spina iliaca anterior inferior
Insertion : Tuberositas tibia
Fungsi: Fleksi hip, Ekstensi knee
3. Otot : M. Vastus medialis
Origo : Labium medial linea aspera
Insertion : Tuberositas tibia
Fungsi: Ekstensi knee
4. Otot : M. Vastus lateralis
Origo : Labium medial linea aspera
Insertion : Tuberositas tibia
Fungsi: Ekstensi knee
5. Otot : M. Vastus intermedialis
Origo : Lingkup ventral femur
Insertion : Tuberositas tibia
Fungsi: Ekstensi knee

Otot Coxae Bagian Dorsal

Otot coxae bagian dorsal
1. Otot : M. Gluteus maksimus
Origo : bagian dorsal os sacrum, facies dorsal os ilium
Insertion : Tuberositas glutea, tractus iliotibialis
Fungsi: Ekstensi hip, membantu abduksi, adduksi dan eksorotasi.
2. Otot : M. Gluteus medius
Origo : Ala ossis glutea, facies glutea
Insertion : Trochanter mayor
Fungsi: Abduksi hip, membantu endorotasi dan eksorotasi
3. Otot : M. Gluteus minimus
Origo : Ala ossis glutea, facies glutea
Insertion : Trochanter mayor
Fungsi: Abduksi hip, membantu endorotasi dan eksorotasi
4. Otot : M. Tensor fascia latae
Origo : Spina iliaca anterior superior
Insertion : Tractus iliotibialis
Fungsi: Membantu fleksi dan abduksi hip Continue Reading

Anatomi Otot-otot Larynx

1. Otot : M. Cricothyroideus (Pars recta: superficial, Pars oblique: profunda)
Nervi : R. externus nervi laryngei superioris dari N. vagus (X)
Origo : Permukaan luar arcus cartilaginis cricoideae
Insertio : Margo inferior lamina cartilaginis thyroideae
Fungsi : Menegangkan ligament vocalia dengan memiringkan cartilage cricoideae dengan sumbu transversal.
2. Otot : M. Cricoarytenoideus posterior
Nervi : N. laryngeus recurrens nervi vagi (X)
Origo : Permukaan posterior lamina cartilaginis cricoideae
Insertio : Proc. Muscularis cartilaginis arytenoideae
Fungsi : Membuka rima glottidis dengan memutar processus vocalis cartilaginis arytenoideae ke arah luar dengan sumbu longitudinal, serta dengan memiringkan cartilage arytenoideae ke samping
3. Otot : M. Cricoarytenoideus lateralis
Nervi : N. laryngeus recurrens nervi vagi (X)
Origo : Tepi lateral atas arcus cartilaginis cricoideae
Insertio : Proc. Muscularis cartilaginis arytenoideae
Fungsi : Menutup pars intermembranacea rimae glottidis dengan memutar cartilage arytenoideae kea rah dalam dengan sumbu longitudinal Continue Reading

Anatomi Otot-Otot Pengunyah

Perjalanan M. masseter dari arcus zygomaticus ka angulus mandibulae dapat dipalpasi dengan mudah melalui kulit. Pada saat merapatkan gigi, M. temporalis dapat diraba di fossa temporalis. M. Pterygoideus medialis berinsertio pada permukaan dalam angulus mandibulae. M. pterygoideus lateralis berjalan kea rah dalam dari articulatio temporomandibularis.
1. Otot : M. Temporalis
Nervus : Nn. Temporales profundi (N. mandibularis (V/3)
Origo : Os temporal di bawah linea temporalis inferior, lapisan dalam fascia temporalis
Insertio : Apex dan permukaan medial proc. Coronoideuss mandibulae
Fungsi : Serabut anterior menutup mulut, serabut posterior menarik mandibula
2. Otot : M. masseter
Nervus : N. massetericus (N. mandibularis (V/3)
Origo :
- Pars superficialis: 2/3 anterior margo inferior arcus zygomaticus
- Pars profunda: sepertiga posterior permukaan dalam arcus zygomaticus
Insertio :
- Pars superficialis : angulus mandibulae, tuberositas masseterica
- Pars profunda : margo inferior madibulae
Fungsi : menutup mulut
3. Otot : M. Pterygoideus medialis
Nervus : N. pterygoideus medialis (N. mandibularis (V/3)
Origo : Fossa pterygoidea, permukaan medial lamina lateralis proc. Pyramidalis ossis palatini
Insertio : Margo inferior mandibulae, tuberositas pterygoidea
Fungsi : menutup mulut
4. Otot : M. Pterygoideus lateralis
Nervus : N. Pterygoideus lateralis (N. mandibularis (V/3)
Origo :
- Caput superius : permukaan luar lamina lateralis proc. Pterygoidei, tuber maxillae (accessorius)
- Caput inferius : Facies temporalis alae majoris ossis sphenoidalis
Insertio :
- Caput superius : discus et capsula articulationis temporamandibularis
- Caput inferius : Fovea pterygoidea proc. Condylaris mandibulae
Fungsi :
- Caput inferius: menarik mandibula kearah dalam

Jaringan lunak pada regio kepala dan wajah


  1. Otot kulit kepala
m. Occipitofrontalis, venter occipitalis O. Linea nuchae superior. Sedangkan venter frontalis. O, Kulit dan fascia superfisialis alis mata. I. Pada Aponeurosis epicranialis. Inn. N facialis. Fungsi menggerakkan kulit kepala dan alis mata.
2. Otot ekspresi wajah
Nama otot Origo Insertio Fungsi
m. Orbicularis oculi Lig. Palpebra medial Membuat lengkungan, kembali lagi ke origo Melipat-lipat kulit sekitar orbita,untuk melindungi bola mata.
m.Corrugator supercilii Arcus Superciliaris Kulit alis mata Kerutan vertikal dahi
m. Compressor nasi Proc. Frontalis mandibula Aponeurosis pangkal hidung Menekan tulang rawan nasal yang mobil.
m.Dilator naris Maxilla Ala nasi Melebarkan apertura nasi
m. Procerus Os nasale Kulit diantara alis mata Mengerutkan kulit hidung
m. Orbicularis oris Maxilla, mandibula dan kulit mulut Melingkari orificium mulut Mengatupkan
  1. Otot dilator bibir
a.       m. Levator labii superioris aleque nasi
b.      m. Levator labii superioris
c.       m. Zygomaticus minor
d.      m. Zygomaticus major
e.       m. Levator anguli oris
f.       m. Risorius
g.      m. Depressor anguli oris
h.      m. Depressor labii inferioris
i.        m. Mentalis
Kesembilan otot tersebut diatas berorigo dari tulang-tulang di fascia di sekeliling lubang mulut dan berinsertio dan berinsertio pada substansi bibir. Inn. N. facialis. Fungsi unutuk membuka bibir
j.        m. Buccinacor O. Permukaan luar margo alveolar maxilla dan mandibula. Lig. Pterygomandibularis. Inn. n. facialis fungsi menekan pipi dan bibir pada gigi.
  1. Otot pengunyah
Otot/saraf Origo Insertio Fungsi
M. Masseter Inn, Divisi mandibular Arcus Zygomaticus Facies lateralis ramus mandibula Mengangkat mandibula untuk
M.  Temporalis Inn, Divisi mandibular Dasar fossa temporalis Proc. Coronoidues Mandibula Serat anterior mengangkat mandibula, Serat posterior, mengembalikan posisi mandibula.
M. Pterygoideus lateralis Inn, Divisi mandibular Ala major os sfenoidalis dan lamina lateralis proc. pterygoidei Collum mandibulae dan discus articularis Menarik collum mandibula kedepan

Struktur jaringan keras pembentuk regio cranium

Tengkorak dibentuk oleh beberapa tulang picak yang bentuknya melengkung, satu sama lain dan berhubungan erat sekali. Tengkorak terdiri atas dua bagian yaitu : tengkorak otak dan tengkorak wajah.
1. Gubah tengkorak yang terdiri atas tulang-tulang seperti :
a. Os frontal (tulang dahi)
b. Os parietal (tulang ubun-ubun)
c. Os Occipital (tulang kepala bagian belakang)
2. Dasar tengkorak, yang terdiri dari tulang-tulang seperti :
a. Os Sfenoidalis (tulang baji), tulang yang terdapat ditengah-tengah dasar tengkorak dan berbentuk seperti kupu-kupu, dengan tiga pasang sayap.
b. Os Ethimoidalis (tulang tapis), terletak disebelah depan dari os sfenoidal diantara lekuk mata.
Selain kedua tulang tersebut diatas dasar tengkorak dibentuk pula oleh tulang-tulang lain seperti : tulang kepala belakang, tulang dahi dan tulang pelipis. Continue Reading

Palpasi Jaringan Keras Pada Ekstremitas Superior Regio Writs dan Hand

Untuk memulai palpasi writs dan hand, thumb pemeriksa diatas processus styloideus radii pasien (bagian proksimal thumb) dan index serta middle finger pemeriksa diatas processus styloideus ulna (bagian proksimal jari kelingking). Dibagian peninggian tulang yang merupakan dasar dari referensi bentuk pada regio carpal. Dari titik itu palpasi dilanjutkan pada garis linear kearah tulang dan struktur jaringan lunak di hand. Tulang-tulang di writs disusun oleh 8 tulang carpal yang terdiri dari bagian proksimal dan bagian distal. Bagian proksimal terdiri dari scapoid, lunatum, triquetrum, dan pisiform. Sedangkan bagian distal terdiri dari trapezium, trapezoid, capitatum dan hamatum.
1) Processus styloideus radii
Bentuknya di lateral hand, pada posisi anatomi (palmar menghadap keanterior) . Seperti pada saat palpasi diujung distal, tandai sesuatu yang kecil ditepi sulcus yang dapat dirasakan sepanjang sudut lateral. Dari situ, palpasi panjangnya processus styloideus, dan dilanjutkan ke shaf radial hingga tidak teraba lagi karena ditutupi oleh jaringan lunak kira-kira pada pertengahan forearm. Kemudian ulangi pada titik di peninggian processus styloideus radii, yang terletak hanya di bagian proksimal carpal joint. Continue Reading

Palpasi Jaringan Keras Pada Ekstremitas Superior Regio Elbow

Berdirilah disamping pasien dan peganglah anterior lateral arm pasien. Tangan disekeliling biceps, Abduksi dan ekstensikan arm hingga processus olecranon lebih jelas terlihat. Fleksi elbow kira-kira 90 .
1) Epicondylus Medial
Terletak di atas sisi medial dari ujung distal humerus. Ini lebih besar dan berada dibwawh kulit, bentuk tulangnya tampak keluar dari jaringan disekitarnya.
2) Margo Supracondylar Medialis
Gerakan keatas pada pada garis yang tampak dari epicondylus dan palpasi ujung tulang yang pendek. Sekalipun ini ditutup origo otot fleksor yang tebal sehingga tidak terlampau jelas. Pada saat menyusuri garis, periksalah tonjolan sepanjang permukaan tersebut. Kadang-kadang suatu proses perkembangan tulang kecil pada garis supracondylar medial. Continue Reading

Palpasi Jaringan Keras Pada Ekstremitas Superior Regio Shoulder

Jaringan Keras
a. Regio Shoulder :
Pasien duduk dengan dengan pemeriksa dibelakangnya : letakkan tangan diatas deltoid dan acromion. Pertama pegang daerah pemeriksaan dengan mantap sehingga menimbulkan rasa aman bagi pasien.
1) Sudut Suprasternal
Gerakkan tangan kemedial dari posisi posisi awal diatas deltoid dan acromion sehingga sudut sternal dapat dirasakan.
2) Sternoclavicular joint
Sendi ini tepat berada disebelah lateral sudut suprasternal dan dapat dipalpasi secara bilateral.
3) Clavicula
Bergeraklah kelateral dari sternoclavicular joint dengan tetap mempalpasi secara meluncur dengan halus ke permukaan anterior dan superior dari clavicula. Continue Reading

Anatomi Otot-otot Pharynx

Otot pharynx dibagi menjadi otot-otot konstriktor pharynx (Mm. constrictors pharyngis superior, medius dan inferior) dan otot-otot levator pharynx (M. styopharyngeus, M. salpingopharyngeus and M. palatopharyngeus).
a Konstriktor pharynx
1. Otot : M.constrictor pharyngis superior
  • Nervus : Rr. Pharyngeales nervi glossopharyngei [IX] (= Plexus pharyngeus)
  • Origo :
    - Pars pterygopharygea : margo posterior laminae Proc. Pterygoidei, Hamulus ossis pterygoidei
    - Pars buccopharyngea : Raphe pterygomandibularis
    - Pars mylopharyngea : Linea mylohyoidea mandibulae
    - Pars glossopharyngea : M. transverses linguae
  • Insertio : Membrana pharyngobasilaris, sepertiga superior Raphe pharyngis
  • Fungsi : Konstriksi pharyx, memisahkan mesopharynx (bersama dengan M. palatopharyngeus), memperlancar transpor makanan ke dalam oesophagus dengan kontraksi menyerupai-gelombang (gelombang peristaltik) Continue Reading

Anatomi Otot

Anatomi hewan juga disebut sebagai anatomi perbandingan atau morfologi hewan jika mempelajari struktur berbagai hewan, dan disebut anatomi khusus jika hanya mempelajari satu jenis hewan saja. Anatomi manusia Gambaran anatomi dari tahun 1728 Dilihat dari sudut kegunaan, bagian paling penting dari anatomi khusus adalah yang mempelajari tentang manusia dengan berbagai macam pendekatan yang berbeda. Dari sudut medis, anatomi terdiri dari berbagai pengetahuan tentang bentuk, letak, ukuran, dan hubungan berbagai struktur dari tubuh manusia sehat sehingga sering disebut sebagai anatomi deskriptif atau topografis (Wikipedia, 2009).
Kerumitan tubuh manusia menyebabkan hanya ada sedikit ahli anatomi manusia profesional yang benar-benar menguasai bidang ilmu ini; sebagian besar memiliki spesialisasi di bagian tertentu seperti otak atau bagian dalam. Anatomi topografi harus dipelajari dengan pembedahan dan pemeriksaan berulang kali pada tubuh manusia yang telah meninggal (Wikipedia, 2009). Continue Reading

Anatomi Otot-Otot Palatum

1. M. Levator veli palatini
Persarafan : Rr pharingeales dari N. glossopharyngeus (IX)
Origo : Permukaan inferior pars petrosa ossis temporalis, cartilago tubae auditivae
Insertio : Aponeurosis palatina
Fungsi : Menegangkan dan mengangkat palatum molle, melebarkan lumen tuba auditiva
2. M. Tensor veli palatini (mengelilingi hamulus ossis pterygoidei sebagai hypomochlion)
Persarafan : N. musculi tensoris veli palatini dari N. mandibularis (V/3)
Origo : Fossa scaphoidea di bassis lamina medialis Proc pterygoidei, spina ossis sphenoidalis, bagian membranosa tuba auditiva
Insertio : Aponeurosis palatina
Fungsi : Menegangkan dan mengangkat palatum molle, melebarkan lumen tuba auditiva
3. Otot : M. Palatoglossus
Nervus : Glossopharyngeus (IX)
Origo : Aponeurosis palatine
Insertio : Memasuki otot-otot internal lidah, khususnya M. transverses linguae
Fungsi : Menurungkan palatum molle, mengangkat pangkal lidah untuk menyempitkan pharynx
4. Otot : M. Uvulae (otot soliter)
Nervus : Rr. Pharyngealis dari N. glossopharyngeus (IX) dan N. vagus (X)
Origo : Aponeurosis linguae
Insertio : Stroma uvula
Fungsi : Memendekkan dan dan menebalkan uvula

Struktur Jaringan Lunak Pembentuk Ekstremitas Superior Part 5

OTOT-OTOT DALAM DORSAL LENGAN BAWAH
1. Otot : M. Abduktor Policis Longus

Persarafan : N. Radialis
Origo : Facies posterior ulna, membrana interossea, facies posterior radii
Insertio : Basis ossis metacarpi I
Fungsi :
- Sendi radioulnal : Supinasi
- Sendi tangan : Fleksi palmar, abduksi kearah radial
- Sendi pelana ibu jari : ekstensi
2. Otot : M. Ekstensor Policis brevis

Persarafan : N. Radialis
Origo : Facies posterior radii, membrana interossea
Insertio : Basis phalanx ibu jari
Fungsi :
- Sendi tangan : Fleksi palmar, abduksi kearah radial
- Sendi pelana ibu jari : abduksi, reposisi
- Sendi dasar ibu jari : Ekstensi
OTOT-OTOT HYPOTHENAR
1. Otot : M. Palmaris Brevis

Persarafan : N. Ulnaris
Origo : Tepi medial aponeurosis palmaris
Insertio : Kulit Hypothenar
Fungsi : Meregangkan kulit bagian hypothenar
2. Otot : M. Abduktor Digiti minimi

Persarafan : N. Ulnaris
Origo : Os pisiforme, Ligamen Pisohamatum, retinakulum musculorum fleksorum
Insertio : Aponeurosis dorsalis jari ke 5
Fungsi :
- Sendi carpometacarpal (V) : Oposisi
- Sendi dasar jari (V) : Abduksi
- Sendi jari tangan (V) : ekstensi
3. Otot : M. Fleksor Digitiminimi Brevis

Persarafan : N. Ulnaris
Origo : retinakulum musculorum fleksorum, Hamulus ossis  hamati
Insertio : Basis phalanx proksimalis jari ke 5
Fungsi :
- Sendi carpometacarpal (V) : Oposisi
- Sendi dasar jari (V) : Fleksi, Abduksi
- Sendi jari tangan (V) : ekstensi
4. Otot : M. Opponen Digitiminimi

Persarafan : N. Ulnaris
Origo : retinakulum musculorum fleksorum, Hamulus ossis  hamati
Insertio : Permukaan ulnar os metacarpi 5
Fungsi :
- Sendi carpometacarpal (V) : Oposisi
OTOT-OTOT THENAR
1. Otot : M. Abductor policis brevis

Persarafan : N. Medianus
Origo : retinakulum musculorum fleksorum, Tuberositas ossis scaphoidea
Insertio : Ossa sesamoidea radial sendi dasar  ibu jari
Fungsi :
2. Otot : M. Flexor policis brevis

Persarafan :
- Caput superfisialis : N. Medianus
- Caput profundus : N. Ulnaris
Origo :
- Caput superfisialis : Retinakulum musculorum fleksorum, Tuberositas ossis scaphoidea
- Caput profunda : Ossa capitatum, trapezium, trapezoideum, dan basis osis carpi I
Insertio : Ossa sesamoidea radial sendi dasar  ibu jari/aponeurosis ibu jari
Fungsi :
- Sendi pelana ibu jari : Adduksi, Oposisi
- Sendi dasar ibu jari :Fleksi
3. Otot : M. Opponen policis

Persarafan :
- Caput superfisialis : N. Medianus dan N. Ulnaris
Origo :
- Caput superfisialis : Retinakulum musculorum fleksorum, tuberculum ossis trapezii
Insertio : Ossa sesamoidea ulnar sendi dasar  ibu jari dan basis phalanx proksimal ibu jari
Fungsi :
- Sendi pelana ibu jari : Adduksi, Oposisi
- Sendi dasar ibu jari :Fleksi
4. Otot : M. Adduktor policis

Persarafan :
- Caput superfisialis : N. Medianus dan N. Ulnaris
Origo :
- Caput oblicum : Os Capitatum, basis ossis metacarpi II
- Caput transversum : Permukaan palmar Os metacarpi III
Insertio : Ossa sesamoidea ulnar sendi dasar  ibu jari dan basis phalanx proksimal ibu jari
Fungsi :
- Sendi pelana ibu jari : Adduksi, Oposisi
- Sendi dasar ibu jari :Fleksi

Anatomi Dinding Perut

Dinding perut dibentuk oleh otot-otot dimana sebelah atas dibatasi oleh angulus infrasternalis dan disebelah bawah dibatasi oleh crista iliaca, sulcus pubicus dan sulcus inguinalis.
Otot-otot dinding perut tersebut terdiri dari otot-otot dinding oerut bagian depan, bagian lateral dan bagian belakang.
1) Otot Rectus Abdominis
Terletak pada permukaan abdomen menutupi linea alba, bagian depan tertutup vagina dan bagian belakang terletak di atas kartilago costalis 6-8. Origo pada permukaan kartilago kostalis 5-7, processus xyphoideus dan ligamen xiphoideum. Serabut menuju tuberculum pubicum dan simpisis ossis pubis. Insertio pada ramus inferior ossis pubis. Fungsi dari otot ini untuk fleksi trunk, mengangkat pelvis. Continue Reading

http://google.com